Waralaba Makanan dengan Modal di Bawah Rp 30 Juta

Bisnis waralaba sering jadi pilihan orang yang hendak buka usaha sendiri. Hanya dengan setor modal sekian juta, orang bisa langsung jadi pengusaha.

Mahar bisnis waralaba alias franchise beragam. Yang sudah punya nama besar, tentunya modal lebih besar pula, bisa sampai ratusan juta rupiah.

Sebaliknya, bisnis waralaba rintisan bisa lebih murah. Bagusnya, beberapa bisnis waralaba rintisan yang menarik umumnya mendapat sorotan media massa.

Hal ini bisa menjadi poin positif. Sudah harganya terjangkau, ada dukungan media. Berikut ini contoh bisnis waralaba yang bisa langsung  digeluti dengan modal di bawah Rp 30 juta:

1. Bakso Gepeng Rawamangun

bisnis waralaba
Gak kenal musim hujan atau kemarau, bakso gepeng ini selalu diserbu (stepforwalk.wordpress)

Bakso ini terkenal enak sekaligus unik. Dari awalnya di Rawamangun, Jakarta, bakso gepeng ini sekarang tersebar di banyak daerah lainnya.

Ada Paket Food Court yang ditawarkan seharga Rp 30 juta dari Bakso Gepeng Rawamangun. Paket ini meliputi:

– Etalase dan peralatan dandang, kompor, gas, mangkok, sendok, tempat saus dan sambal, dll
– Spanduk, brosur, seragam
– Paket awal jualan (bakso, mi ayam, saos, kecap, dll)
– Training
– Neon box, poster dinding
– Kulkas, X-banner

Yang lebih murah ada, yaitu Paket Grobak. Paket ini dihargai Rp 20 juta. Fasilitasnya meliputi:

– Etalase dan peralatan dandang, kompor, gas, mangkok, sendok, tempat saus dan sambal, dll
– Spanduk, brosur, seragam
– Paket awal jualan (bakso, mi ayam, saos, kecap, dll)
– Training

 

2. Pisang Nugget

bisnis waralaba
Kids zaman now banyak yang ngiler ama nugget yang satu ini nih (tribunnews.com)

Bisnis yang satu ini terhitung baru, kekinian kalau kata orang-orang. Saking nge-hits-nya, banyak usaha pisang nugget yang menawarkan franchise.

Salah satunya adalah Pisang Nugget Kece. Paket franchise nugget Kece yang paling tinggi hanya Rp 8,7 juta.

Itu sudah termasuk booth, seragam, wajan, kompor set, toples wadah topping, hingga kuas, sendok, dan parutan keju. Kalau mau tanpa booth, harga waralabanya cuma Rp 5,8 juta.

Coba bandingkan dulu dengan usaha franchise pisang nugget lainnya. Jangan hanya berfokus pada harga waralaba.

Rasanya juga harus diuji oleh lidah sendiri. Harga murah tapi kalau rasanya gak cocok, bisa jadi orang lain merasakan hal yang sama.

3. Radja Cendol

bisnis waralaba
Radja Cendol bener-bener jadi rajanya cendol (disinilo.com)

Radja Cendol alias Randol adalah bisnis waralaba yang kreatif meski bahannya sederhana. Randol juga menawarkan franchise dengan  harga miring. Yang paling mahal hanya Rp 8 juta.

Ada dua jenis paket franchise dari Randol, yakni outdoor dan indoor. Perlengkapan yang disertakan untuk keduanya relatif sama. Bedanya cuma ada tenda ekslusif dengan logo Randol buat paket outdoor.

Adapun paket tersebut antara lain berupa:

– Rombong tradisional
– Kursi rotan dan meja kayu
– Perlengkapan dapur
– Media promosi
– Satu set starter pack Randol

 

4. Sabana

Nope, ini bukan Sabana…. (foody.id)

Ide usaha waralaba selanjutnya ada ayam goreng Sabana. Hari gini, siapa sih yang gak kenal Sabana?

Harga paket waralaba Sabana hanya Rp 17 juta. Itu sudah termasuk gerobak, kompor, peralatan komplet, modal bahan, dan training.

Harga itu berlaku untuk waralaba Sabana di Jabodetabek. Di Jawa Barat, harganya Rp 17,5 juta. Sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 17,75 juta.

Buat yang di luar Jawa juga bisa beli franchise Sabana. Harganya Rp 17 juta plus ongkos kirim.

5. Donat Bakar

bisnis waralaba
Yummyy, enak banget kelihatannya ya (beritabali.com)

Satu lagi makanan kekinian yang populer, yakni Donat Bakar alias Dokar. Harga paket waralaba Dokar cuma Rp 7,5 juta.

Kita hanya perlu menyediakan tempat. Semua perlengkapan dan bahan baku sudah disiapkan. Di antaranya booth Dokar, kompor dan kelengkapannya, seragam, wajan, kemasan, hingga lampu dan X-banner. Harga itu juga sudah mencakup training membuat adonan hingga penyajian.

Meski kedengarannya gampang buka usaha franchise karena modalnya yang terhitung kecil, mesti diperhatikan biaya yang menyertai. Beberapa franchise menerapkan royalty fee atau biaya royalti.

 

Biaya ini diambil dari persentase omzet yang didapatkan. Selain itu, mungkin ada biaya perpanjangan kontrak yang mesti diperbarui untuk periode tertentu, misalnya tiap dua tahun.

Hal lain yang mesti diperhatikan adalah jangan sampai menggantungkan semuanya ke pemberi waralaba. Memang, sudah ada rencana bisnis yang tinggal dijalankan.

Namun dibutuhkan kreativitas tambahan agar bisnis franchise itu makin ramai. Jangan lupa konsultasi dulu ke pemberi waralaba kalau mau berimprovisasi, karena kita masih membawa nama mereka.

Tinggalkan Balasan