Peluang Usaha Ternak ayam Petelur

Cara Memulai Usaha Ternak ayam Petelur

Anda ingin usaha ternak ayam petelur? yuk, cari tahu dulu bagaimana analisa usahanya pada artikel pertanian berikut ini.

Telur merupakan salah satu bahan pangan asal ternak yang memiliki kandungan protein yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

Selain karena faktor murah, kandungan protein didalamnya bersaing dengan protein yang bersumber dari daging. Telur ayam walaupun tidak sepopuler telur ayam ras namun masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bisnis yang menjanjikan.

Analisa Usaha Ternak ayam Petelur

Masih terbatasnya pelaku pembudidaya ayam petelur memberikan peluang bagi kamu yang tertarik untuk menekuninya. Jika kamu tertarik untuk usaha ini, berikut analisa usaha ternak ayam petelur:

Kandang ayam

Kandang ayam harus dibuat untuk lebih mudah dibersihkan, sirkulasi udaranya lancar dan bersih, serta mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk mendapatkan kebutuhan kalsium dari sinar matahari.

Modal awal pembuatan kandang ayam semi intensif sekitar Rp 800.000 dengan kandang dikerjakan sendiri. Anda bisa memanfaatkan bahan bambu atau kayu bekas untuk lantai dan dinding kandang. Gunakan kayu yang tahan air dan kuat serta atap yang terbuat dari seng.

 

Seleksi Bibit

Bibit memegang peranan penting untuk jenis telur ayam yang dihasilkan sehingga anda harus memastikan jenis bibit mana yang anda akan pelihara.

Untuk peternak pemula, seleksi bibit dapat dilakukan dengan membeli bibit kecil yan masih berumur sekitar 2 minggu kemudian diternakkan sampai dewasa untuk dipelihara sampai siap bertelur.

Anda pun bisa menghemat biaya pengeluaran dengan cara menetaskan sendiri telur ayam anda. Caranya ialah anda bisa membeli telur ayam dari pasar kemudian anda menempatkannya pada ayam yang sedang mengerami telurnya.

Bila di sekitar anda tidak terdapat ayam yang sedang mengeram, anda bisa memastikannya pada ayam yang sedang mengeram.

Harga pasaran untuk seekor ternak ayam berusia 2 minggu sekitar Rp 4.500/ekor sehingga bila anda ingin memelihara 100 ekor pertama ternak ayam anda wajib menyiapkan paling kurang sekitar Rp 450.000.

Biaya Pakan

Pakan berguna untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak ayam dalam menghasilkan telur ayam yang berkualitas pula. Pemberian pakan pada ternak ayam dilakukan dalam 3 × sehari yakni pada pagi, siang, dan malam hari.

Pakan yang diberikan pada ternak ayam dapat berupa campuran bahan – bahan seperti dedak padi, jagung giling, bungkil kedelai, tepung keong, dan tepung kerabang telur. Cara pemberian pakan untuk ternak ayam secara semi intensif 100 ekor ialah:

Umur Cara Pemberian
0 – 16 hari diberikan melalui tempat pakan
16 – 21 hari diberikan melalui tempat pakan dan disebar di lantai
21 hari – 18 minggu diberikan pada ayam melalui lantai dengan di sebar
18 minggu – 72 minggu diberikan di luar kandang dengan cara disebarkan di tanah

Pakan pada ayam petelur dapat anda berikan sebanyak 70 % konsentrat dan jagung giling serta 30 % dedak padi sebagai bahan pokok.

ayamrapa bahan tambahan pakan lainnya seperti tepung keong dan tepung kulit telur untuk mendapatkan kerabang telur terbaik.

Obat

Umumnya sangat jarang ditemukan adanya penyakit pada ternak ayam petelur, namun penyakit yang berpotensi pada ayam tentunya dapat ditularkan dari ayam juga.

Sampai sejauh ini, jarang ditemukan adanya laporan kasus sehingga vaksinasi dirasa belum cukup perlu apalagi bila daerah pemeliharaan tidak endemik penyakit pada ayam petelur.

ayamrapa tambahna obat yang perlu anda persiapkan ialah vitamin untuk merangsang nafsu makan dan antibiotik untuk dugaan serangan bakteri.

ayamrapa peternak juga menyiapkan Austelin (obat lumpuh) dan New Bro (obat perangsang pertumbuhan) diberikan satu kali masa periode pemeliharaan.

 

Analisis Usaha

Berikut ini adalah analisis usaha bagi anda yang ingin membuka usaha ternak ayam petelur:

Keterangan investasi Satuan Jumlah
Pembuatan kandang ayam petelur 1 paket Rp 800.000
Bibit ayam petelur umur 2 minggu Rp 4.500 × 100 ekor Rp 450.000
Biaya Pakan (jumlah ternak ayam petelur (100 ekor ternak) × jumlah konsumsi harian (gram/ekor) Konsentrat × Rp 6.000 × 55 %

Jagung Giling × Rp 4.000 × 15 %

Dedak Padi × Rp 3.500 × 28 %

Tepung Keong × Rp 0 × 1 %

Tepung Kulit Telur × Rp 0 × 1 %

Rp 3.300

Rp 600

Rp 980

Rp 0

Rp 0

Rp 4.880/kg

Obat – obatan 1 paket (biaya vaksinasi, Vitamin, Austelin dan New Bro) Rp 1.000.000

Biaya Pengeluaran

Kerugian dalam memelihara bibit yang dimulai dari telur ayam yang dibeli dipasaran kemudian ditetaskan dan atau membelinya pada umur 2 minggu ialah anda harus menunggu sampai pada umur 5 – 6 bulan untuk dapat bertelur.

Sebelum mencapai periode tersebut, anda harus mengeluarkan biaya untuk pembelian pakan.

 

Masa Pemeliharaan Umur Jumlah Konsumsi
Masa starter Umur 2 – 3 minggu

Umur 3 – 4 minggu

Umur 4 – 5 minggu

Umur 6 – 7 minggu

Umur 7 – 8 minggu

35 gram/hari

45 gram/hari

60 gram/hari

75 gram/hari

90 gram/hari

Masa grower Umur 8 – 9 minggu

Umur 9 – 12 minggu

Umur 12 – 13 minggu

Umur 13 – 20 minggu

120 gram/hari

135 gram/hari

145 gram/hari

155 gram/hari

Masa finisher (produksi telur) Umur >20 minggu 180 gram/hari

 

 

Pengeluaran pakan untuk modal pertama sampai umur > 20 minggu, belum untung sekitar:

= Rp 4.880/kg × 0,043 kg × 140 hari × 100 ekor

= Rp 2.889.000

Sedangkan biaya pengeluaran satu kali periode pemeliharaan (2 tahun) ialah:

= Rp 4.880/kg × 0,180 kg × 730 hari (2 tahun) × 100 ekor ayam

= Rp 64.123.200

Pemasukan

Bila satu kali periode pemeliharaan untuk ternak ayam terhitung dari periode pemeliharaan sampai afkir dengan kemampuan produksi telur untuk ayam Jawa sekitar 250 butir telur dan tetap produktif pada umur 2 tahun, maka dapat diestimasikan:

Total pemasukan telur:

= 2 tahun × 250 butir × 100 ekor

= 50.000

Pendapatan dari penjualan telur di pasar:

= 50.000 × Rp 1.900

= Rp 95.000.000

Pendapatan dari penjualan ayam afkir:

= 100 ekor × Rp 20.000

= Rp 2.000.000

Total Pemasukan ialah: Rp 97.000.000

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam satu kali periode pemeliharaan diperoleh keuntungan sekitar

= Rp 97.000.000 – Rp 64.123.200 – Rp 2.250.000

= Rp 30.626.800

 

Tinggalkan Balasan